Atlantis, Sebuah Misteri
yang Abadi
Lokasi Atlantis
"Kekuatan ini datang dari samudera Atlantik. Pada waktu itu, samudera Atlantik dapat dilayari dan ada sebuah pulau yang terletak di hadapan selat yang engkau sebut pilar-pilar Herkules. Pulau itu lebih luas dibandingkan dengan gabungan Libya dan Asia dan pilar-pilar ini juga merupakan pintu masuk ke pulau-pulau lain di sekitarnya, dan dari pulau-pulau itu engkau dapat sampai ke seluruh benua yang menjadi pembatas laut Atlantik. Laut yang ada di dalam pilar-pilar Herkules hanyalah seperti sebuah pelabuhan yang memiliki pintu masuk sempit. Namun laut yang di luarnya adalah laut yang sesungguhnya, dan benua yang mengelilinginya dapat disebut benua tanpa batas. Di wilayah Atlantis ini, ada sebuah kerajaan besar yang memerintah keseluruhan pulau dan pulau lain disekitarnya serta sebagian wilayah di benua lainnya" (Timaeus)Mitos tentang Peradaban Atlantis pertama kali dicetuskan oleh seorang filsafat Yunani kuno bernama Plato (427 – 347 SM) dalam buku Critias dan Timaeus
"Kekuatan ini datang dari samudera Atlantik. Pada waktu itu, samudera Atlantik dapat dilayari dan ada sebuah pulau yang terletak di hadapan selat yang engkau sebut pilar-pilar Herkules. Pulau itu lebih luas dibandingkan dengan gabungan Libya dan Asia dan pilar-pilar ini juga merupakan pintu masuk ke pulau-pulau lain di sekitarnya, dan dari pulau-pulau itu engkau dapat sampai ke seluruh benua yang menjadi pembatas laut Atlantik. Laut yang ada di dalam pilar-pilar Herkules hanyalah seperti sebuah pelabuhan yang memiliki pintu masuk sempit. Namun laut yang di luarnya adalah laut yang sesungguhnya, dan benua yang mengelilinginya dapat disebut benua tanpa batas. Di wilayah Atlantis ini, ada sebuah kerajaan besar yang memerintah keseluruhan pulau dan pulau lain disekitarnya serta sebagian wilayah di benua lainnya" (Timaeus)Mitos tentang Peradaban Atlantis pertama kali dicetuskan oleh seorang filsafat Yunani kuno bernama Plato (427 – 347 SM) dalam buku Critias dan Timaeus
Dalam buku
Timaeus Plato menceritakan bahwa dihadapan selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah
pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya,
di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.
di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.
Dibagian
lain pada buku Critias adalah adik sepupu dari Critias mengisahkan tentang
Atlantis. Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates, tiga kali ia
menekankan keberadaan Atlantis dalam dialog. Kisahnya berasal dari cerita lisan
Joepe yaitu moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari
seorang penyair Yunani bernama Solon (639-559 SM).
Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis.
Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis.
Garis besar
kisah pada buku tersebut Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik
arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang
menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya.
Istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding
tembok dalam istana bertahtakan emas, cemerlang dan megah. Di sana, tingkat
perkembangan
peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat,
tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang.
peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat,
tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang.
Jika dibaca
dari sepenggal kisah diatas maka kita akan berpikiran bahwa Atlantis merupakan
sebuah peradaban yang sangat memukau. Dengan teknologi dan ilmu pengetahuan
pada waktu itu sudah menjadikannya sebuah bangsa yang besar dan mempunyai
kehidupan yang makmur.
Tapi kemudian saya mempunyai pertanyaan, apakah itu hanya sebuah cerita untuk pengantar tidur pada jamannya Plato atau memang Plato mempunyai bukti2 kuat dan otentik bahwa atlantis itu benar-benar pernah ada dalam kehidupan di bumi ini?
Tapi kemudian saya mempunyai pertanyaan, apakah itu hanya sebuah cerita untuk pengantar tidur pada jamannya Plato atau memang Plato mempunyai bukti2 kuat dan otentik bahwa atlantis itu benar-benar pernah ada dalam kehidupan di bumi ini?
Terdapat
beberapa catatan tentang usaha para ilmuwan dan orang-orang dalam pencarian
untuk membuktikan bahwa Atlantis itu benar-benar pernah ada.
Menurut
perhitungan versi Plato waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang lebih
11.150 tahun yang silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan
kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya
sendiri. Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal
setempat waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang
kerajaan Atlantis juga menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh
lebih kuat dibanding kisah yang direkayasa.
Jika semua
yang diutarakan Plato memang benar-benar nyata, maka sejak 12.000 tahun silam,
manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan Atlantis itu?
Sejak ribuan tahun silam orang-orang menaruh minat yang sangat besar terhadap
hal ini. Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang terletak di
bagian barat Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di sekitar
kepulauan Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang
menggemparkan dunia.
Suatu hari
di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di gugusan Pulau
Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus pandang hingga
ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke kepulauan Bimini,
tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah jalan besar!
Beberapa penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang ada sebuah
jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah jalan
besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan poligon, besar
kecilnya batu
dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi, konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?
dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi, konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?
Awal tahun
‘70-an disekitar kepulauan Yasuel Samudera Atlantik, sekelompok peneliti telah
mengambil inti karang dengan mengebor pada kedalaman 800 meter di dasar laut,
atas ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar sebuah daratan pada 12.000
tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar teknologi ilmu pengetahuan, begitu
mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun, apakah di sini tempat tenggelamnya
kerajaan Atlantis?
Tahun 1974,
sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto yang jika
disarikan membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia. Apakah ini dibangun
oleh orang Atlantis?
Tahun 1979,
ilmuwan Amerika dan Perancis dengan peranti instrumen yang sangat canggih
menemukan piramida di dasar laut “segitiga maut” laut Bermuda.
Panjang piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.
Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau berasal dari kerajaan Atlantis?
Panjang piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.
Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau berasal dari kerajaan Atlantis?
Tahun 1985,
dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut “segitiga
maut”. Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan
besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil, bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan mutlak percaya terhadap apa yang mereka temukan itu adalah Benua Atlantis seperti yang dilukiskan oleh Plato. Benarkah itu?
besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil, bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan mutlak percaya terhadap apa yang mereka temukan itu adalah Benua Atlantis seperti yang dilukiskan oleh Plato. Benarkah itu?
Yang lebih
menghebohkan lagi adalah penelitian yang dilakukan oleh Aryso Santos, seorang
ilmuwan asal Brazil. Santos menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang
sekarang ini disebut Indonesia.
Dalam penelitiannya selama 30 tahun yang ditulis dalam sebuah buku “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization” dia menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Dalam penelitiannya selama 30 tahun yang ditulis dalam sebuah buku “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization” dia menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Santos
menetapkan bahwa pada masa lalu Atlantis itu merupakan benua yang membentang
dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah
timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu
terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang
menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Sedangkan
menurut Plato Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi
yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih
diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya
berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di
wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh
air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India
Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung
berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang
merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat
di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera
dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.
Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.
Dalam usaha
mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan
dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua,
mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang
ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik
terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh
karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed
magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih
senang kepada kebenaran.”
Namun, ada
beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni
pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos
dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya
mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang,
Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo,
Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.
Ini ada lagi
yang lebih unik dari Santos dan kawan-kawan tentang usaha untuk menguak misteri
Atlantis. Sarjana Barat secara kebetulan menemukan seseorang yang mampu
mengingat kembali dirinya sebagai orang Atlantis di kehidupan sebelumnya
“Inggrid Benette”. Beberapa penggal kehidupan dan kondisi sosial dalam
ingatannya masih membekas, sebagai bahan masukan agar bisa merasakan secara
gamblang peradaban tinggi Atlantis. Dan yang terpenting adalah memberikan kita
petunjuk tentang mengapa Atlantis musnah. Di bawah ini adalah ingatan Inggrid
Bennette.
Kehidupan
yang Dipenuhi Kecerdasan
Dalam kehidupan sebelumnya di Atlantis, saya adalah seorang yang berpengetahuan luas, dipromosikan sebagai kepala energi wanita “Pelindung Kristal” (setara dengan seorang kepala pabrik pembangkit listrik sekarang). Pusat energi ini letaknya pada sebuah ruang luas yang bangunannya beratap lengkung. Lantainya dari pasir dan batu tembok, di tengah-tengah kamar sebuah kristal raksasa diletakkan di atas alas dasar hitam. Fungsinya adalah menyalurkan energi ke seluruh kota. Tugas saya melindungi kristal tersebut. Pekerjaan ini tak sama dengan sistem operasional pabrik sekarang, tapi dengan menjaga keteguhan dalam hati, memahami jiwa sendiri, merupakan bagian penting dalam pekerjaan, ini adalah sebuah instalasi yang dikendalikan dengan jiwa. Ada seorang lelaki yang cerdas dan pintar, ia adalah “pelindung” kami, pelindung lainnya wanita.
Dalam kehidupan sebelumnya di Atlantis, saya adalah seorang yang berpengetahuan luas, dipromosikan sebagai kepala energi wanita “Pelindung Kristal” (setara dengan seorang kepala pabrik pembangkit listrik sekarang). Pusat energi ini letaknya pada sebuah ruang luas yang bangunannya beratap lengkung. Lantainya dari pasir dan batu tembok, di tengah-tengah kamar sebuah kristal raksasa diletakkan di atas alas dasar hitam. Fungsinya adalah menyalurkan energi ke seluruh kota. Tugas saya melindungi kristal tersebut. Pekerjaan ini tak sama dengan sistem operasional pabrik sekarang, tapi dengan menjaga keteguhan dalam hati, memahami jiwa sendiri, merupakan bagian penting dalam pekerjaan, ini adalah sebuah instalasi yang dikendalikan dengan jiwa. Ada seorang lelaki yang cerdas dan pintar, ia adalah “pelindung” kami, pelindung lainnya wanita.
Rambut saya
panjang berwarna emas, rambut digelung dengan benda rajutan emas, persis
seperti zaman Yunani. Rambut disanggul tinggi, dengan gulungan bengkok jatuh
bergerai di atas punggung. Setiap hari rambutku ditata oleh ahli penata rambut,
ini adalah sebagian pekerjaan rutin. Filsafat yang diyakini orang Atlantis
adalah bahwa “tubuh merupakan kuilnya jiwa”, oleh karena itu sangat
memperhatikan kebersihan tubuh dan cara berbusana, ini merupakan hal yang utama
dalam kehidupan. Saya mengenakan baju panjang tembus pandang, menggunakan daun
pita emas yang diikat di pinggang belakang setelah disilang di depan dada.
Lelaki berpakaian rok panjang juga rok pendek, sebagian orang memakai topi,
sebagian tidak, semuanya dibuat dengan bahan putih bening yang sama. Seperti
pakaian seragam, namun di masa itu, sama sekali tidak dibedakan, mengenakan ini
hanya menunjukkan sebuah status, melambangkan kematangan jiwa raga kita. Ada
juga yang mengenakan pakaian warna lain, namun dari bahan bening yang sama,
mereka mengenakan pakaian yang berwarna karena bertujuan untuk pengobatan.
Hubungannya sangat besar dengan ketidakseimbangan pusat energi tubuh, warna
yang spesifik memiliki fungsi pengobatan.
Berkomunikasi
dengan Hewan
Saya sering pergi mendengarkan nasihat lumba-lumba. Lumba-lumba hidup di sebuah tempat yang dibangun khusus untuk mereka. Sebuah area danau besar yang indah, mempunyai undakan raksasa yang menembus ke tengah danau. Pilar dua sisi undakan adalah tiang yang megah, sedangkan area danau dihubungkan dengan laut melalui terusan besar. Di siang hari lumba-lumba berenang di sana, bermain-main, setelah malam tiba kembali ke lautan luas. Lumba-lumba bebas berkeliaran, menandakan itu adalah tempat yang sangat istimewa. Lumba-lumba adalah sahabat karib dan penasihat kami. Mereka sangat pintar, dan merupakan sumber keseimbangan serta keharmonisan masyarakat kami. Hanya sedikit orang pergi mendengarkan bahasa intelek lumba-lumba. Saya sering berenang bersama mereka, mengelus mereka, bermain-main dengan mereka, serta mendengarkan nasihat mereka. Kami sering bertukar pikiran melalui telepati. Energi mereka membuat saya penuh vitalitas sekaligus memberiku kekuatan. Saya dapat berjalan-jalan sesuai keinginan hati, misalnya jika saya ingin pergi ke padang luas yang jauh jaraknya, saya memejamkan mata dan memusatkan pikiran pada tempat tersebut. Akan ada suatu suara “wuung” yang ringan, saya membuka mata, maka saya sudah berada di tempat itu.
Saya sering pergi mendengarkan nasihat lumba-lumba. Lumba-lumba hidup di sebuah tempat yang dibangun khusus untuk mereka. Sebuah area danau besar yang indah, mempunyai undakan raksasa yang menembus ke tengah danau. Pilar dua sisi undakan adalah tiang yang megah, sedangkan area danau dihubungkan dengan laut melalui terusan besar. Di siang hari lumba-lumba berenang di sana, bermain-main, setelah malam tiba kembali ke lautan luas. Lumba-lumba bebas berkeliaran, menandakan itu adalah tempat yang sangat istimewa. Lumba-lumba adalah sahabat karib dan penasihat kami. Mereka sangat pintar, dan merupakan sumber keseimbangan serta keharmonisan masyarakat kami. Hanya sedikit orang pergi mendengarkan bahasa intelek lumba-lumba. Saya sering berenang bersama mereka, mengelus mereka, bermain-main dengan mereka, serta mendengarkan nasihat mereka. Kami sering bertukar pikiran melalui telepati. Energi mereka membuat saya penuh vitalitas sekaligus memberiku kekuatan. Saya dapat berjalan-jalan sesuai keinginan hati, misalnya jika saya ingin pergi ke padang luas yang jauh jaraknya, saya memejamkan mata dan memusatkan pikiran pada tempat tersebut. Akan ada suatu suara “wuung” yang ringan, saya membuka mata, maka saya sudah berada di tempat itu.
Saya paling
suka bersama dengan Unicorn (kuda terbang). Mereka sama seperti kuda makan
rumput di padang belantara. Unicorn memiliki sebuah tanduk di atas kepalanya,
sama seperti ikan lumba-lumba, kami kontak lewat hubungan telepati. Secara
relatif, pikiran Unicorn sangat polos. Kami acap kali bertukar pikiran,
misalnya, “Aku ingin berlari cepat”. Unicorn akan menjawab: “Baiklah”. Kita
lari bersama, rambut kami berterbangan tertiup angin. Jiwa mereka begitu
tenang, damai menimbulkan rasa hormat. Unicorn tidak pernah melukai siapa pun,
apalagi mempunyai pikiran atau maksud jahat, ketika menemui tantangan sekalipun
akan tetap demikian.
Saya sering
kali merasa sedih pada orang zaman sekarang, sebab sama sekali tidak percaya
dengan keberadaan hewan ini, ada seorang pembina jiwa mengatakan kepadaku:
“Saat ketika kondisi dunia kembali pada keseimbangan dan keharmonisan, semua
orang saling menerima, saling mencintai, saat itu Unicorn akan kembali”.
Lingkungan
yang Indah Permai
Di timur laut Atlantis terdapat sebidang padang rumput yang sangat luas. Padang rumput ini menyebarkan aroma wangi yang lembut, dan saya suka duduk bermeditasi di sana. Aromanya begitu hangat. Kegunaan dari bunga segar sangat banyak, maka ditanam secara luas. Misalnya, bunga yang berwarna biru dan putih ditanam bersama, ini bukan saja sangat menggoda secara visual, sangat dibutuhkan buat efektivitas getaran. Padang rumput ini dirawat oleh orang yang mendapat latihan khusus dan berkualitas tinggi serta kaya pengetahuan. “Ahli ramuan” mulai merawat mereka sejak tunas, kemudian memetik dan mengekstrak sari pati kehidupannya.
Di timur laut Atlantis terdapat sebidang padang rumput yang sangat luas. Padang rumput ini menyebarkan aroma wangi yang lembut, dan saya suka duduk bermeditasi di sana. Aromanya begitu hangat. Kegunaan dari bunga segar sangat banyak, maka ditanam secara luas. Misalnya, bunga yang berwarna biru dan putih ditanam bersama, ini bukan saja sangat menggoda secara visual, sangat dibutuhkan buat efektivitas getaran. Padang rumput ini dirawat oleh orang yang mendapat latihan khusus dan berkualitas tinggi serta kaya pengetahuan. “Ahli ramuan” mulai merawat mereka sejak tunas, kemudian memetik dan mengekstrak sari pati kehidupannya.
Di
lingkungan kerja di Atlantis, jarang ada yang berposisi rendah. Serendah apa
pun pekerjaannya, tetap dipandang sebagai anggota penting di dalam masyarakat
kami. Masyarakat terbiasa dengan menghormati dan memuji kemampuan orang lain.
Yang menanam buah, sayur-mayur, dan penanam jenis kacang-kacangan juga hidup di
timur laut. Sebagian besar adalah ahli botani, ahli gizi dan pakar makanan
lainnya. Mereka bertanggung jawab menyediakan makanan bagi segenap peradaban
kami.
Sebagian besar orang ditetapkan sebagai pekerja fisik, misalnya tukang kebun dan tukang bangunan. Hal itu akan membuat kondisi tubuh mereka tetap stabil. Sebagian kecil dari mereka mempunyai kecerdasan, pengaturan pekerjaan disesuaikan dengan tingkat perkembangan kecerdasan mereka. Orang Atlantis menganggap, bahwa pekerjaan fisik lebih bermanfaat, ini membuat emosi (perasaan) mereka mendapat keseimbangan, marah dan suasana hati saat depresi dapat diarahkan secara konstruktif, lagi pula tubuh manusia terlahir untuk pekerjaan fisik, hal tersebut telah dibuktikan. Namun, selalu ada pengecualian, misalnya lelaki yang kewanitaan atau sebaliknya, pada akhirnya, orang pintar akan membimbing orang-orang ini bekerja yang sesuai dengan kondisi mereka. Setiap orang akan menuju ke kecerdasan, berperan sebagai tokoh sendiri, semua ini merupakan hal yang paling mendasar.
Seluruh kehidupan Atlantis merupakan himpunan keharmonisan yang tak terikat secara universal bagi tumbuh-tumbuhan, mineral, hewan dan sayur-mayur. Setiap orang merupakan partikel bagiannya, setiap orang tahu, bahwa pengabdian mereka sangat dibutuhkan. Di Atlantis tidak ada sistem keuangan, hanya ada aktivitas perdagangan. Kami tidak pernah membawa dompet atau kunci dan sejenisnya. Jarang ada keserakahan atau kedengkian, yang ada hanya kebulatan tekad.
Teknologi
yang Tinggi
Di Atlantis ada sarana terbang yang modelnya mirip “piring terbang” (UFO), mereka menggunakan medan magnet mengendalikan energi perputaran dan pendaratan, sarana hubungan jenis ini biasa digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Perjalanan jarak pendek hanya menggunakan katrol yang dapat ditumpangi dua orang. Ia mempunyai sebuah mesin yang mirip seperti kapal hidrofoil, prinsip kerja sama dengan alat terbang, juga menggunakan medan energi magnet. Yang lainnya seperti makanan, komoditi rumah tangga atau barang-barang yang berukuran besar, diangkut dengan cara yang sama menggunakan alat angkut besar yang disebut “Subbers.”
Di Atlantis ada sarana terbang yang modelnya mirip “piring terbang” (UFO), mereka menggunakan medan magnet mengendalikan energi perputaran dan pendaratan, sarana hubungan jenis ini biasa digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Perjalanan jarak pendek hanya menggunakan katrol yang dapat ditumpangi dua orang. Ia mempunyai sebuah mesin yang mirip seperti kapal hidrofoil, prinsip kerja sama dengan alat terbang, juga menggunakan medan energi magnet. Yang lainnya seperti makanan, komoditi rumah tangga atau barang-barang yang berukuran besar, diangkut dengan cara yang sama menggunakan alat angkut besar yang disebut “Subbers.”
Atlantis
adalah sebuah peradaban yang sangat besar, kami berkomunikasi menggunakan kapal
untuk menyiarkan berita ke berbagai daerah. Sebagian besar informasi diterima
oleh “orang pintar” melalui respons batin, mereka memiliki kemampuan menerima
dengan cara yang istimewa, ini mirip dengan stasiun satelit penerima, dan
sangat akurat. Maka, pekerjaan mereka adalah duduk dan menerima informasi yang
disalurkan dari tempat lain. Sebenarnya, dalam pekerjaan, cara saya
mengoperasikan kristal besar, juga dikerjakan melalui hati.
Pengobatan
yang Maju
Dalam peradaban ini, tidak ada penyakit yang parah. Metode pengobatan yang digunakan, semuanya menggunakan kristal, warna, musik, wewangian dan paduan ramuan, dengan mengembangkan efektivitas pengobatan secara keseluruhan.
Dalam peradaban ini, tidak ada penyakit yang parah. Metode pengobatan yang digunakan, semuanya menggunakan kristal, warna, musik, wewangian dan paduan ramuan, dengan mengembangkan efektivitas pengobatan secara keseluruhan.
Pusat
pengobatan adalah sebuah tempat yang banyak kamarnya. Saat penderita masuk,
sebuah warna akan dicatat di tembok. Lalu pasien diarahkan ke sebuah kamar
khusus untuk menentukan pengobatan. Di kamar pertama, asisten yang terlatih
baik dan berpengetahuan luas tentang pengobatan akan mendeteksi frekwensi
getaran pada tubuh pasien. Informasi dialihkan ke kamar lainnya. Di kamar
tersebut, sang pasien akan berbaring di atas granit yang datar, sedangkan
asisten lainnya akan mengatur rancangan pengobatan yang sesuai untuk pasien.
Setelah itu,
kamar akan dipenuhi musik terapi, kristal khusus akan diletakkan di pasien.
Seluruh kamar penuh dengan wewangian yang lembut, terakhir akan tampak sebuah
warna. Selanjutnya, pasien diminta merenung, agar energi pengobatan meresap ke
dalam tubuh. Dengan demikian, semua indera yang ada akan sehat kembali, “warna”
menyembuhkan indera penglihatan, “aroma tumbuh-tumbuhan” menyembuhkan indera
penciuman, “musik yang merdu” menyembuhkan indera pendengaran, dan terakhir,
“air murni” menyembuhkan indera perasa. Saat meditasi selesai, harus minum air
dari tabung. Energinya sangat besar, bagaikan seberkas sinar, menyinari tubuh
dari atas hingga ke bawah. Seluruh tubuh bagai telah terpenuhi. Teknik
pengobatan selalu berkaitan dengan “medan magnet” dan “energi matahari” ,
sekaligus merupakan pengobatan secara fisik dan kejiwaan.
Pendidikan
Anak yang Ketat
Saat bayi masih dalam kandungan, sudah diberikan suara, musik serta bimbingan kecerdasan pada zaman itu. Semasa dalam kandungan, “orang pintar” akan memberikan pengarahan kepada orang tua sang calon anak. Sejak sang bayi lahir, orang tua merawat dan mendidiknya di rumah, menyayangi dan mencintai anak mereka. Di siang hari, anak-anak akan dititipkan di tempat penitipan anak, mendengar musik di sana, melihat getaran warna dan cerita-cerita yang berhubungan dengan cara berpikiran positif dan kisah bertema filosofis.
Saat bayi masih dalam kandungan, sudah diberikan suara, musik serta bimbingan kecerdasan pada zaman itu. Semasa dalam kandungan, “orang pintar” akan memberikan pengarahan kepada orang tua sang calon anak. Sejak sang bayi lahir, orang tua merawat dan mendidiknya di rumah, menyayangi dan mencintai anak mereka. Di siang hari, anak-anak akan dititipkan di tempat penitipan anak, mendengar musik di sana, melihat getaran warna dan cerita-cerita yang berhubungan dengan cara berpikiran positif dan kisah bertema filosofis.
Pusat
pendidikan anak, terdapat di setiap tempat. Anak-anak dididik untuk menjadi
makhluk hidup yang memiliki inteligensi sempurna. Belajar membuka pikiran, agar
jasmani dan rohani mereka bisa bekerja sama. Di tahap perkembangan anak, orang
pintar memegang peranan yang sangat besar, pendidik mempunyai posisi terhormat
dalam masyarakat Atlantis, biasanya baru bisa diperoleh ketika usia mencapai
60-120 tahun, tergantung pertumbuhan inteligensi. Dan merupakan tugas yang
didambakan setiap orang.
Di seluruh
wilayah, setiap orang menerima pendidikan sejak usia 3 tahun. Mereka menerima
pendidikan di dalam gedung bertingkat. Di depan gedung sekolah terdapat lambang
pelangi, pelangi adalah lambang pusat bimbingan. Pelajaran utamanya adalah
mendengar dan melihat. Sang murid santai berbaring atau duduk, sehingga ruas
tulang belakang tidak mengalami tekanan. Metode lainnya adalah merenung, mata
ditutup dengan perisai mata, dalam perisai mata ditayangkan berbagai macam
warna. Pada kondisi merenung, metode visualisasi seperti ini sangat efektif.
Bersamaan itu juga diberi pita kaset bawah sadar. Saat tubuh dan otak dalam
keadaan rileks, pengetahuan mengalir masuk ke bagian memori otak besar. Ini
merupakan salah satu metode belajar yang paling efektif, sebab ia telah menutup
semua jalur informasi yang dapat mengalihkan perhatian. “Orang pintar”
membimbing si murid, tergantung tingkat kemampuan menyerap sang anak, dan
memudahkan melihat bakat tertentu yang dimilikinya. Dengan begini, setiap anak
memiliki kesempatan yang sama mengembangkan potensinya.
Pemikiran
maju yang positif dan frekwensi getaran merupakan kunci utama dalam masa
belajar dan meningkatkan/mendorong wawasan sanubari terbuka. Semakin tinggi
tingkat frekwensi getaran pada otak, maka frekwensi getaran pada jiwa semakin
tinggi. Semakin positif kesadaran inheren, maka semakin mencerminkan kesadaran
ekstrinsik maupun kesadaran terpendam. Ketika keduanya serasi, akan membuka wawasan
dunia yang positif: Jika keduanya tidak serasi, maka orang akan hanyut pada
keserakahan dan kekuasaan. Bagi orang Atlantis, mengendalikan daya pikir orang
lain adalah cara hidup yang tak beradab, dan ini tidak dibenarkan.
Dalam buku
sejarah kami, kami pernah merasa tidak aman dan tenang. Karakter leluhur kami
yang tak beradab masih saja mempengaruhi masyarakat kami waktu itu. Misalnya,
memilih binatang untuk percobaan. Namun, kaidah inteligensi dengan keras
melarang mencampuri kehidupan orang lain. Meskipun kita tahu ada risikonya,
namun kita tidak boleh memaksa atau menghukum orang lain, sebab setiap orang
harus bertanggung jawab atas perkembangan sanubarinya sendiri. Pada masyarakat
itu, rasa tidak aman adalah demi untuk mendapatkan keamanan. Filsafat seperti
ini sangat baik, dan sangat dihormati orang-orang ketika itu, ia adalah
pelindung kami.
Kiamat yang
Melanda Atlantis
Saya tidak bersuami. Pada waktu itu, orang-orang tidak ada ikatan perkawinan. Jika Anda bermaksud mengikat seseorang, maka akan melaksanakan sebuah upacara pengikatan. Pengikatan tersebut sama sekali tidak ada efek hukum atau kekuatan yang mengikat, hanya berdasarkan pada perasaan hati. Kehidupan seks orang Atlantis sangat dinamis untuk mempertahankan kesehatan. Saya memutuskan hidup bersamanya berdasarkan kesan akan seks, inteligensi dan daya tarik. Di masa itu, seks merupakan sebuah bagian penting dalam kehidupan, seks sama pentingnya dengan makan atau tidur. Ini adalah bagian dari “keberadaan hidup secara keseluruhan”, lagi pula tubuh kami secara fisik tidak menampakkan usia kami, umumnya kami dapat hidup hingga berusia 200 tahun lamanya.
Saya tidak bersuami. Pada waktu itu, orang-orang tidak ada ikatan perkawinan. Jika Anda bermaksud mengikat seseorang, maka akan melaksanakan sebuah upacara pengikatan. Pengikatan tersebut sama sekali tidak ada efek hukum atau kekuatan yang mengikat, hanya berdasarkan pada perasaan hati. Kehidupan seks orang Atlantis sangat dinamis untuk mempertahankan kesehatan. Saya memutuskan hidup bersamanya berdasarkan kesan akan seks, inteligensi dan daya tarik. Di masa itu, seks merupakan sebuah bagian penting dalam kehidupan, seks sama pentingnya dengan makan atau tidur. Ini adalah bagian dari “keberadaan hidup secara keseluruhan”, lagi pula tubuh kami secara fisik tidak menampakkan usia kami, umumnya kami dapat hidup hingga berusia 200 tahun lamanya.
Ada juga
yang orang berhubungan seks dengan hewan, atau dengan setengah manusia separuh
hewan, misalnya, tubuh seekor kuda yang berkepala manusia. Di saat itu, orang
Atlantis dapat mengadakan transplantasi kawin silang, demi keharmonisan manusia
dan hewan pada alam, namun sebagian orang melupakan hal ini, titik tolak tujuan
mereka adalah seks. Orang yang sadar mengetahui bahwa ini akan mengakibatkan
ketidakseimbangan pada masyarakat kami, orang-orang sangat cemas dan takut
terhadap hal ini, tetapi tidak ada tindakan preventif. Ini sangat besar
hubungannya dengan keyakinan kami, manusia memiliki kebebasan untuk memilih,
dan seseorang tidak boleh mengganggu pertumbuhan inteligensi orang lain. Orang
yang memilih hewan sebagai lawan main, biasanya kehilangan keseimbangan pada
jiwanya, dan dianggap tidak matang.
Teknologi
Maju yang Lalim
Pada masa kehidupan saya, kami tahu Atlantis telah sampai di pengujung ajal. Di antara kami ada sebagian orang yang tahu akan hal ini, namun, adalah sebagian besar orang sengaja mengabaikannya, atau tidak tertarik terhadap hal ini. Unsur materiil telah kehilangan keseimbangan. Teknologi sangat maju. Misalnya, polusi udara dimurnikan, suhu udara disesuaikan. Majunya teknologi, hingga kami mulai mengubah komposisi udara dan air. Terakhir ini menyebabkan kehancuran Atlantis.
Pada masa kehidupan saya, kami tahu Atlantis telah sampai di pengujung ajal. Di antara kami ada sebagian orang yang tahu akan hal ini, namun, adalah sebagian besar orang sengaja mengabaikannya, atau tidak tertarik terhadap hal ini. Unsur materiil telah kehilangan keseimbangan. Teknologi sangat maju. Misalnya, polusi udara dimurnikan, suhu udara disesuaikan. Majunya teknologi, hingga kami mulai mengubah komposisi udara dan air. Terakhir ini menyebabkan kehancuran Atlantis.
Empat unsur
pokok yakni: angin, air, api, dan tanah adalah yang paling fundamental dari
galaksi dan bumi kami ini, basis materiil yang paling stabil. Mencoba
menyatukan atau mengubah unsur pokok ini telah melanggar hukum alam. Ilmuwan
bekerja dan hidup di bagian barat Atlantis, mereka “mengalah” pada keserakahan,
demi kekuasaan dan kehormatan pribadi bermaksud “mengendalikan” 4 unsur pokok.
Kini alam tahu, hal ini telah mengakibatkan kehancuran total. Mereka mengira
dirinya di atas orang lain, mereka berkhayal sebagai tokoh Tuhan, ingin
mengendalikan unsur pokok dasar pada bintang tersebut.
Menjelang
Hari Kiamat
Ramalan “kiamat” pernah beredar secara luas, namun hanya orang yang pintar dan yang mengikuti jalan spritual yang tahu penyebabnya. Akhir dari peradaban kami hanya disebabkan oleh segelintir manusia! Ramalan mengatakan: “Bumi akan naik, Daratan baru akan muncul, semua orang mulai berjuang lagi. Hanya segelintir orang bernasib mujur akan hidup, mereka akan menyebar ke segala penjuru di daratan baru, dan kisah Atlantis akan turun-temurun, kami akan kembali ke masa lalu”. Menarik pelajaran, Lumba-lumba pernah memberitahu kami hari “kiamat” akan tiba, kami tahu saat-saat tersebut semakin dekat, sebab telah dua pekan tidak bertemu lumba-lumba. Mereka memberitahu saat kami akan pergi ke sebuah tempat yang tenang, dan menjaga bola kristal, lumba-lumba memberitahu kami dapat pergi dengan aman ke barat.
Ramalan “kiamat” pernah beredar secara luas, namun hanya orang yang pintar dan yang mengikuti jalan spritual yang tahu penyebabnya. Akhir dari peradaban kami hanya disebabkan oleh segelintir manusia! Ramalan mengatakan: “Bumi akan naik, Daratan baru akan muncul, semua orang mulai berjuang lagi. Hanya segelintir orang bernasib mujur akan hidup, mereka akan menyebar ke segala penjuru di daratan baru, dan kisah Atlantis akan turun-temurun, kami akan kembali ke masa lalu”. Menarik pelajaran, Lumba-lumba pernah memberitahu kami hari “kiamat” akan tiba, kami tahu saat-saat tersebut semakin dekat, sebab telah dua pekan tidak bertemu lumba-lumba. Mereka memberitahu saat kami akan pergi ke sebuah tempat yang tenang, dan menjaga bola kristal, lumba-lumba memberitahu kami dapat pergi dengan aman ke barat.
Banyak orang
meninggalkan Atlantis mencari daratan baru. Sebagian pergi sampai ke Mesir, ada
juga menjelang “kiamat” meninggalkan Atlantis dengan kapal perahu, ke daratan
baru yang tidak terdapat di peta. Daratan-daratan ini bukan merupakan bagian
dari peradaban kami, oleh karena itu tidak dalam perlindungan kami. Banyak yang
merasa kecewa dan meninggalkan kami, aktif mencari lingkungan yang maju dan
aman. Oleh karenanya, Atlantis nyaris tidak ada pendatang. Namun, setelah
perjalanan segelintir orang hingga ke daratan yang “aneh”, mereka kembali
dengan selamat. Dan keadaan negerinya paling tidak telah memberi tahu kami
pengetahuan tentang kehidupan di luar Atlantis.
Saya memilih
tetap tinggal, memastikan kristal energi tidak mengalami kerusakan apa pun,
hingga akhir. Kristal selalu menyuplai energi ke kota. Saat beberapa pekan
terakhir, kristal ditutup oleh pelindung transparan yang dibuat dari bahan
khusus. Mungkin suatu saat nanti, ia akan ditemukan, dan digunakan sekali lagi
untuk maksud baik. Saat kristal ditemukan, ia akan membuktikan peradaban
Atlantis, sekaligus menyingkap misteri lain yang tak terungkap selama beberapa
abad.
Saya masih
tetap ingat hari yang terpanjang, hari terakhir, detik terakhir, bumi kandas,
gempa bumi, letusan gunung berapi, bencana kebakaran. Lempeng bumi saling
bertabrakan dengan keras. Bumi sedang mengalami kehancuran, orang-orang di
dalam atap lengkung bangunan kristal bersikap menyambut saat kedatangannya.
Jiwa saya sangat tenang. Sebuah gedung berguncang keras. Saya ditarik seseorang
ke atas tembok, kami saling berpelukan. Saya berharap bisa segera mati. Di
langit asap tebal bergulung-gulung, saya melihat lahar bumi menyembur, kobaran
api merah mewarnai langit. Ruang dalam rumah penuh dengan asap, kami sangat
sesak. Lalu saya pingsan, selanjutnya, saya ingat roh saya terbang ke arah
terang. Saya memandang ke bawah dan terlihat daratan sedang tenggelam. Air laut
bergelora, menelan segalanya. Orang-orang lari ke segala penjuru, jika tidak
ditelan air dahsyat pasti jatuh ke dalam kawah api. Saya mendengar dengan jelas
suara jeritan. Bumi seperti sebuah cerek air raksasa yang mendidih, bagai
seekor binatang buas yang kelaparan, menggigit dan menelan semua buruannya. Air
laut telah menenggelamkan daratan.
Sumber
Kehancuran
Lewat ingatan Inggrid Benette, diketahui tingkat perkembangan teknologi bangsa Atlantis, berbeda sekali dengan peradaban kita sekarang, bahkan pengalamannya akan materiil berbeda dengan ilmu pengetahuan modern, sebaliknya mirip dengan ilmu pengetahuan Tiongkok kuno, berkembang dengan cara yang lain. Peradaban seperti ini jauh melampaui peradaban sekarang. Mendengarnya saja seperti membaca novel fiktif. Bandingkan dengan masa kini, kemampuan jiwa bangsa Atlantis sangat diperhatikan, bahkan mempunyai kemampuan supernormal, mampu berkomunikasi dengan hewan, yang diperhatikan orang sekarang adalah pintar dan berbakat, dicekoki berbagai pengetahuan, namun mengabaikan kekuatan dalam.
Lewat ingatan Inggrid Benette, diketahui tingkat perkembangan teknologi bangsa Atlantis, berbeda sekali dengan peradaban kita sekarang, bahkan pengalamannya akan materiil berbeda dengan ilmu pengetahuan modern, sebaliknya mirip dengan ilmu pengetahuan Tiongkok kuno, berkembang dengan cara yang lain. Peradaban seperti ini jauh melampaui peradaban sekarang. Mendengarnya saja seperti membaca novel fiktif. Bandingkan dengan masa kini, kemampuan jiwa bangsa Atlantis sangat diperhatikan, bahkan mempunyai kemampuan supernormal, mampu berkomunikasi dengan hewan, yang diperhatikan orang sekarang adalah pintar dan berbakat, dicekoki berbagai pengetahuan, namun mengabaikan kekuatan dalam.
Bangsa
Atlantis mementingkan “inteligensi jiwa” dan “tubuh” untuk mengembangkan
seluruh potensi terpendam pada tubuh manusia, hal ini membuat peradaban mereka
bisa berkembang pesat dalam jangka panjang dan penyebab utama tidak menimbulkan
gejala ketidakseimbangan. Mengenai punahnya peradaban Atlantis, layak
direnungkan orang sekarang. Plato menggambarkan kehancuran Atlantis dalam
dialognya sebagai berikut:
“Hukum yang
diterapkan Dewa Laut membuat rakyat Atlantis hidup bahagia, keadilan Dewa Laut
mendapat penghormatan tinggi dari seluruh dunia, peraturan hukum diukir di
sebuah tiang tembaga oleh raja-raja masa sebelumnya, tiang tembaga diletakkan
di tengah di dalam pulau kuil Dewa Laut. Namun masyarakat Atlantis mulai bejat,
mereka yang pernah memuja dewa palsu menjadi serakah, maunya hidup enak dan menolak
kerja dengan hidup berfoya-foya dan serba mewah.”
Plato yang
acap kali sedih terhadap sifat manusia mengatakan:
“Pikiran sekilas yang suci murni perlahan kehilangan warnanya, dan diselimuti oleh gelora nafsu iblis, maka orang-orang Atlantis yang layak menikmati keberuntungan besar itu mulai melakukan perbuatan tak senonoh, orang yang arif dapat melihat akhlak bangsa Atlantis yang makin hari makin merosot, kebajikan mereka yang alamiah perlahan-lahan hilang, tapi orang-orang awam yang buta itu malah dirasuki nafsu, tak dapat membedakan benar atau salah, masih tetap gembira, dikiranya semua atas karunia Tuhan.”
“Pikiran sekilas yang suci murni perlahan kehilangan warnanya, dan diselimuti oleh gelora nafsu iblis, maka orang-orang Atlantis yang layak menikmati keberuntungan besar itu mulai melakukan perbuatan tak senonoh, orang yang arif dapat melihat akhlak bangsa Atlantis yang makin hari makin merosot, kebajikan mereka yang alamiah perlahan-lahan hilang, tapi orang-orang awam yang buta itu malah dirasuki nafsu, tak dapat membedakan benar atau salah, masih tetap gembira, dikiranya semua atas karunia Tuhan.”
Hancurnya
peradaban disebabkan oleh segelintir manusia, banyak yang tahu sebabnya, akan
tetapi sebagian besar orang mengabaikannya, maka timbul kelongsoran besar,
dalam akhlak dan tidak dapat tertolong. Maka, sejumlah kecil orang berbuat
kesalahan tidak begitu menakutkan, yang menakutkan adalah ketika sebagian besar
orang “mengabaikan kesalahan”, hingga “membiarkan perubahan” selanjutnya
diam-diam “menyetujui kejahatan”, tidak dapat membedakan benar dan salah, kabar
terhadap kesalahan mengakibatkan kesenjangan sifat manusia, moral masyarakat
merosot dahsyat, mendorong peradaban ke jalan buntu.
Kita sebagai
orang modern, dapatlah menjadikan sejarah sebagai cermin pelajaran, merenungi
kembali ilmu yang kita kembangkan, yang mengenal kehidupan hanya berdasarkan
pengenalan yang objektif terhadap dunia materi yang nyata, dan mengabaikan
hakikat kehidupan dalam jiwa. Makna kehidupan sejati, berangsur menjadi bisnis
memenuhi nafsu materiil, seperti ilmuwan Atlantis, segelintir orang tunduk pada
keserakahan, tidak mempertahankan kebenaran, demi kekuasaan dan kemuliaan,
mengembangkan teknologi yang salah, merusak lingkungan hidup. Apakah kita
sedang berbuat kesalahan yang sama?
0 komentar:
Posting Komentar