1.
Ibu Jari
Ibu Jari merupakan simbol pemimpin. Dia yang utama dan
induk keempat jari lainnya..Kenapa ini identik dengan simbol pejabat? Karena
ibu jari biasanya identik dengan persetujuan, kebagusan, dan sifat baik.
Bukankah pemimpin biasanya menjadi tokoh sentral untuk urusan setuju dan tidak
setuju pada sebuah keputusan? Pimpinan juga merupakan patron, dimana apa yang
biasanya dianggap baik oleh pemimpin, juga diikuti oleh rakyatnya? Coba angkat
jempol untuk menyatakan rasa setuju, maka keempat jari yang lain pasti
menunduk.
2.
Telunjuk
Jari telunjuk adalah simbol dari orang-orang kaya. Sebab
budaya orang kaya biasanya menunjuk. Jika butuh apa-apa orang kaya biasanya
tinggal tunjuk karena dia punya kekuatan. Bahkan dengan harta yang dia miliki,
dia bisa mengatur keputusan seorang pemimpin untuk setuju atau tidak setuju
akan suatu masalah. Sekarang coba tunjuk sesuatu. Ketika sedang menunjuk, ibu
jari menekan ketiga jari lainnya untuk tunduk.
3
Jari Tengah
Jari Tengah merupakan perlambangan seseorang yang beriman
(Orang yang berilmu), jari tengah merupakan jari yang paling tinggi diantara
kelima jari, akan tetapi setiap kali kita akan makan menggunakan tangan, atau
mengambil suatu barang, secara anatomis jari tengan akan menarik menjadi
sejajar dengan empat jari lainnya. Itulan perlambang kebijakan jari
tengah.
4
Jari Manis
Ini simbol remaja. Dimana segala sesuatunya tidak
lepas dari unsur “manis”. Senyum manis, wajah manis, suara manis, dan segalanya
manis. Sekali lagi coba kita lihat. Pernah coba mengangkat jari manis?
Bisakah dia dengan sempurna berdiri tegak? Ternyata sulit bukan? Itulah ibarat
masa remaja. Pada masa itu, para remaja merasa sudah bisa mandiri, tidak mau
diatur, maunya bebas, lepas tanpa aturan, padahal sesungguhnya dia masih
memerlukan topangan dari orang tua, guru dan orang lain.
5.
Kelingking
Ini jari terkecil dalam susunan lima jari kita. Ini
adalah simbol kaum perempuan. Mohon maaf bukan bermaksud menyinggung, karena
ini hanyalah sekedar simbol. Kelingking ini kecil, mungil tapi
“fungsional”. Justru karena kecilnya, dia bisa melakukan banyak hal yang tidak
bisa dilakukan oleh ke-empat jari yang lain. Biarpun kecil, kelingking ini
“menangan”. Coba ingat ketika kita suit, kelingking bertemu Ibu jari maka yang
menang kelingking. Itu meruakan simbol penguasa saja bisa bertekuk dengan
wanita.
Kalau semua unsur jari ini bisa bersatu, maka pekerjaan apa
yang tidak bisa dilaksanakan? Dari sekedar bersalaman, menulis, menggaruk,
membelai, memijit, memukul, mengangkat sesuatu, menggenggam, melempar, semuanya
jadi terasa sangat mudah bila kelima jari ini bersatu. Begitu juga dengan kita.
Jika kelima unsur diatas kita terapkan, saling mengisi dan menjaga, maka
tak ada satu pekerjaan pun yang tidak terselesaikan.
“Kalau jari aja optimis, sebagai generasi muda kita juga
harus optimis ya!“