Seusai Barcelona FC menumbangkan
Mancester United pada ajang liga Champions 2010/2011 dengan scor telak 3-1,
seorang Mario Ferri berlari ke tengah lapangan selanjutnya ‘dengan paksa’
mengalungkan sal yang bertuliskan AC Milan di leher Leonel Andres Messi.
Pria antah berantah itu bukan bukan
seorang pesepak bola pun apalagi manager Milan. Dia adalah satu dari sekian
ribuan pencinta sepak dunia yang mengagumi Messi. Secara pribadi saya
berpendapat dan berkeyakinan bahwa Aksi Ferri menyiratkan makna bahwa Messi
‘seharusnya’ berada di Milan bukan di Barcelona ‘Messi, saya mengagumi anda,
dan saya kira Milan akan sangat bahagia jika musim depan anda terbang ke San
Siro”. Demikianlah kurang lebih jika dikatakan.
Mengapa tidak terpikat hati Ferri? Messi
itu ‘menggemaskan’. Baik di luar maupun di dalam lapangan hijau Messi selalu
tampil memikat, bikin kita gimana gitu, was-was, gregetan, mendebarkan, bahkan
sampai-sampai membuat kita ‘tidak masuk akal’. Messi tampak ‘garang’ di lapangan
hijau, namun lembut di luar lapangan. Di dalam lapangan hijau Messi ‘menipu’
lawan-lawannya dengan gerakan yang sulit ditebak. Lantaran itu tidak heran jika
Arsen Wenger, Manajer Arsenal menyebut Messi sebagai ‘pemain dari makhluk lain’
dan semua media menyebutnya sebagai ‘anak ajaib’.
Satu yang teranyar, sebagaimana yang
dikemukakan Manager Sir Alex Ferguson dan kipar uzur Van der Sar seusai laga
kontra Barcelona. “Kami juga tidak pernah benar-benar bisa mengontrol
pergerakan Messi, seperti yang disarankan banyak orang sebelumnya,” Demikian
aku Sir Alex Ferguson seusai laga. Padahal beberapa hari sebelum laga
berlangsung, Ferguson yakin akan membuat Messi tidak berkutik. Hal senada
diakui Van der Sar "Messi seperti akan melepaskan tendangan ke pojok atas,
tetapi ternyata dia tidak melakukan itu".
Demikianlah Messi, dia adalah ‘Sang
Penipu’ yang elok. Dia adalah juga seorang ‘pecundang’ bagi lawan-lawannya.
Pergerakannya tidak hanya sulit ditebak tetapi juga tidak tahu sebenarnya
dimana dia berada di tengah permainan. Dia tampak tidak terlalu ‘serius bermain
bola’, walaupun dia mengatakan bermain dengan sudah sangat maksimal. Dia tidak
hanya berpikir dengan kedua kakinya, tetapi juga ‘bermulut besar’ dengan kedua
kaki yang sama. Kaki kirinya adalah mulutnya, kaki kanannya yang diam adalah
‘pusat pikirannya’.
Di luar lapangan hijau banyak penggila
bola menunggu apa komentarnya, namun Messi tidak pernah bicara sepatah kata
pun. Jika pun berbicara, apa yang dikatakannya tidak memuaskan “Saya tidak
terlalu menonton liga Inggris, saya tidak tahu dimana kekuatan MU, yang saya
tahu adalah bahwa MU itu salah satu tim hebat” kata Messi, beberapa hari
sebelum laga pemungkas final Liga Champions dimulai.
Meringkas kekaguman kita kepada kepasa
Messi, tepatlah seperti apa yang dikatakan Pep Guardiola "Messi itu pemain
yang sangat unik. Dia sangat hebat dalam melewati pemain dalam keadaan satu
lawan satu. Saya harap dia tidak besar kepala dengan kesuksesan ini. Ia pemain
terbaik yang pernah saya lihat selama ini dan pemain terhebat dari yang
terhebat"
((dikutip dari http://www.duniasoccer.com))
((dikutip dari http://www.duniasoccer.com))
0 komentar:
Posting Komentar