Senin, 05 September 2011

Pantai Klayar Pacitan


Kalau Anda sedang berada di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, sekali waktu cobalah melaju ke Pantai Klayar. Pantai dengan hamparan pasir putih itu memang berada lumayan terisolasi dari pusat kota.
Maklum, akses menuju kawasan tersebut selain berkelok dan berliku, jalannya juga masih sempit. Bahkan sebagian ruas jalannya masih berupa batu, belum beraspal.
Berhati-hatilah kalau berpapasan dengan sesama mobil. Tak semua ruas jalan bisa dipakai untuk menampung dua mobil yang berpapasan, melaju berlawanan arah. Sulit memang untuk melebarkan jalan tersebut karena topografi di kanankiri jalan cukup curam.
Lantaran kondisi medan yang kurang nyaman inilah membuat Pantai Klayar yang berada di Kecamatan Donorojo, sekiktar 35 km dari pusat kota Pacitan itu sepi pengunjung.
Ia tampak sedikit bergairah pada Sabtu, Minggu, atau hari libur nasional. Hanya mereka yang bernyali yang berkunjung. Selebihnya, panorama elok itu tak ada yang menikmatinya.
Pantai Klayar merupakan salah satu pantai yang terletak di kabupaten Pacitan (Jawa Timur), tepatnya di kecamatan Donorojo. Pantai ini masih cukup asri karena belum terlalu banyak yang berkunjung ke pantai ini. Pada musim lebaran kemarin (tahun 2010) pantai ini sudah lebih ramai dibandingkan dengan kunjungan saya tahun 2009. Di luar musim lebaran pantai ini masih relatif sepi.

Di pantai dengan pasir putih ini Anda dapat menikmati pemandangan yang cukup menarik. Di sisi barat, Anda dapat naik ke atas bukit untuk melihat pemandangan ke arah laut lepas atau pemandangan di sekitar pantai Klayar. Di sisi timur Anda dapat naik ke batu karang. Di tempat ini terdapat semacam air mancur yang berasal dari lubang batu karang yang terkena hempasan ombak pantai selatan.
Tipikal pantai Klayar adalah pantai yang dapat dinikmati dari sisi pemandangan dan suasananya, bukan tipikal pantai yang cocok untuk berenang. Kalau Anda senang dengan dunia fotografi, pantai ini cocok untuk diabadikan dalam kamera.
Jarak pantai Klayar dari Yogyakarta kurang lebih sekitar 110 km, dengan rute Jl. Wonosari – Pathuk – Wonosari – Pracimantoro – Giritontro yang ditempuh dalam waktu sekitar tiga jam. Mengingat pantai Klayar ini belum dilalui oleh angkutan umum, maka untuk menuju lokasi ini Anda harus menggunakan kendaraan pribadi seperti motor atau mobil. Dari jalan utama Pracimantoro – Pacitan, Anda bisa belok ke kanan (ada papan petunjuk arahnya). Jarak dari situ ke pantai Klayar masih kurang lebih 20 km. Beberapa bagian dari jalan menuju pantai Klayar banyak jalan yang berlubang, jadi Anda mesti berhati-hati.

Diantara beberapa pantai lain di Pacitan, menurut saya pantai Klayar merupakan pantai yang paling menarik pemandangannya. Anda yang menyukai wisata pantai dijamin tidak menyesal mengunjungi pantai ini 

 
Pantai Klayar, dilihat dari atas
 

Batu karang di pantai Klayar sisi sebelah timur
 
Pasir putih di pantai Klayar
Klayar adalah pantai eksotik dengan hamparan pasir putih, batu karang mirip Sphinx, karang bolong, seruling laut dan air mancur alami hingga setinggi 10 meter yang menjadikannya pantai dengan pesona alam yang tiada duanya.

PANTAI KLAYAR - Dari Batu Karang Sphinx hingga Seruling Laut

Meskipun belum terkenal, Pantai Klayar adalah sebuah pantai yang sangat indah dan eksotik. Se-eksotik apa sih? Well, walau enggan mengakuinya, menurut Kami Pantai Klayar ini lebih eksotis daripada Parangtritis, pantai paling terkenal di Jogja.
Klayar terletak kurang lebih 45 km sebelah barat Pacitan dan dapat dicapai dengan sepeda motor ataupun mobil. Perjalanan menuju ke sana adalah sebuah tantangan tersendiri yang akan memacu adrenalin karena jalan yang sempit dan rusak di beberapa bagian, kelokan tajam serta rute naik turun perbukitan. Ada beberapa ruas dengan tanjakan dan turunan cukup ekstrim. Namun demikian, keindahan pemandangan bukit dan lembah hijau akan menemani sepanjang perjalanan.
Pantai ini masih sangat sepi. Jika datang bukan pada hari libur, Anda hanya akan menemukan beberapa nelayan yang sedang memancing. Hamparan pasir putih membentang dengan ombak sejernih kristal memecah di bibir pantai, diapit bukit karang di kanan dan kirinya. Anda bisa naik ke bukit karang di sebelah kanan dan menikmati pemandangan landscape Klayar yang indah dari sebuah gardu pandang.
Puas menikmati Klayar dari atas, berjalan-jalan menyusuri pasirnya yang putih menjadi pilihan yang paling pas. Berjalan ke arah timur, Anda akan bertemu dengan sebuah sungai kecil yang mengalir membelah pantai untuk kemudian menyatu dengan air laut. Menyeberangi sungai ini menjadi sensasi tersendiri yang mengasyikkan. Di beberapa titik kedalamannya mencapai paha orang dewasa. Tidak jauh dari muara ini, sungai lain yang lebih kecil namun tidak kalah cantik mengalir tenang membentuk muara yang kedua. Dasarnya berpasir hitam dengan garis-garis pasir putih yang terbawa dari pantai.

Seruling Laut, Batu Karang Sphinx, dan Karang Bolong

Di ujung timur Anda akan disapa oleh sebuah laguna yang jelita. Diapit 2 gugusan batu karang, laguna ini terlihat indah dengan gulungan ombak jernih yang menghantam dinding karang dan kemudian memecah dan berputar di hamparan pasir putih. Laguna kecil ini memang mempesona dan membuat betah berlama-lama duduk santai memandangnya. Ombak berkali-kali menghempas batu karang dengan kuatnya dan menimbulkan efek air terjun di dindingnya dengan buih-buih putih yang cantik.
Batu-batu karang menjulang tinggi di sebelah timur laguna. Salah satunya kalau diperhatikan mirip dengan bentuk Sphinx. Kami sempat memotretnya dan menunjukkannya kepada seorang teman yang berasal dari Mesir. Dia pun mengakui kemiripan ini. Menjelajahi area karang di belakangnya, terlihat beberapa lubang kecil berisi air yang nampaknya menjadi rumah bagi kepiting-kepiting kecil. Nun jauh di sebelah kanan, nampak bukit karang dengan terowongan alami di bawahnya.
Jangan kaget ketika di belakang Anda tiba-tiba sebuah air mancur menyembur ke atas. Lagi-lagi sebuah fenomena alam luar biasa. Ada sebuah celah di batu karang ini. Ketika ombak datang dengan cukup deras, sebagian airnya masuk ke bawah batu dan menyembur ke atas seolah sebuah air mancur raksasa yang bisa mencapai ketinggian hingga 10 meter. Air mancur ini juga disertai dengan suara mirip siulan sehingga sering disebut sebagai seruling laut.
Ingin berlama-lama menikmati keeksotisan Klayar? Anda bisa mencoba spot favorit Kami. Naik ke pinggang batu karang sphinx yang cukup lebar dan duduk di sana sambil menikmati gulungan ombak laguna dengan efek air terjunnya di sebelah kanan, air mancur alami di sebelah kiri, karang bolong nun jauh di sana, dan bentangan laut sejauh mata memandang. Rebahkan tubuh dan tutuplah mata. Dengarkan laut bernyanyi untuk Anda dengan deburan ombaknya, dan Anda pasti langsung jatuh cinta.

Melihat atraksi semburan air yang dapat bersiul merdu.

Ketika penulis berada di sana pada Sabtu (27/8), sepanjang hari hanya puluhan muda-mudi bercengkerama. Jumlah itu tentu saja tidak sebanding dengan keindahan alam tersebut.
Mereka tampak bersuka ria, berfoto bersama keindahan pantai yang memukau. Terbayar lunas perjalanan yang penuh tantangan tadi. Beberapa ratus meter menjelang kawasan pantai, kita dibuat takjub.
Laut itu benar-benar biru bersih dengan bersanding pasir putih. Tak ada sampah plastik, kaleng, dan kertas yang tercecer. Berada di areal parkir, kita juga semakin terpesona.
Deburan ombak Samudra Hindia menambah keunikan tersendiri. Di sebelah kanan (barat) menjulang tinggi batu karang yang sangat gagah. Ia tetap kokoh berdiri kendati ombak besar terus mengikis dinding-dindingnya.
Di puncak tebing, berdiri gazebo yang bisa dipakai untuk memandang samudra luas. Udaranya bersih mengalir semilir mengusir terik mentari. Jadi, kendati di siang hari panas matahari membakar, namun tak terasa menyengat kulit lantaran tersapu oleh angin yang berhembus sepoisepoi di antara nyiur melambai.
Atraksi Seruling
Itu belum seberapa. Tak jauh dari tempat parkir mobil, sekitar 300 meter ke arah timur, Anda akan disuguhi atraksi yang tiada duanya di dunia ini. Lagi-lagi batu karang yang solid, kompak, dan sangat besar teronggok menjorok ke pantai.
Di balik batu itulah terdapat semburan air yang memancar dari celah batu yang datar. Karena itu, Anda harus merangkak naik untuk dapat melihat langsung atraksi pancaran air di antara celah karang yang dapat bersiul merdu seperti bunyi seruling.
Tingginya semburan itu tergantung pada seberapa besar hempasan ombaknya. Jika ombaknya kecil, pancaran airnya juga rendah. Pancaran air itu berlangsung dalam interval sekitar 5 sampai 15 detik.
Begitu pula sebalikya, bila ombak yang menghempas sangat kuat maka semburan air yang memancar ke atas itu bisa mencapai 5 meter. Saking kencangnya pancaran itu, semburan itu menyisakan uap air.
Bahkan kadang- kadang semburan itu dibarengi dengan bunyi mirip seruling. “Dulu, ketika lubang batu tempat memancarnya air ke atas itu masih kecil, setiap semburan itu kerap mengeluarkan bunyi laksana seruling.
Kini, lubang itu semakin membesar sehingga hanya pada saat-saat tertentu saja yang mengeluarkan bunyi,” ujar Fauzi, SP pemandu lokal yang juga staf Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan.
Menurut Dr Subandono Diposaptono, ahli teknik pantai yang juga Direktur Pesisir dan Lautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), bunyi seruling itu sebenarnya berasal dari tekanan ombak yang menghempas di bawah celah batu karang.
Antara celah batu pada bagian bawah dan permukaan air laut terdapat ruang udara. Ketika ombak tinggi menerjang, praktis celah tersebut mendapat tekanan dari bawah. Pada saat bersamaan air yang berasal dari ombak yang datang tadi dipancarkan ke atas.
Pada saat itulah bunyi siulan terdengar. “Jadi, prinsipnya seperti kalau kita meniup seruling,” ujarnya. Lalu apa yang bisa kita petik dari fenomena alam ini? Subandono menjelaskan, hal itu menunjukkan kalau gelombang di Pantai Klayar memiliki potensi tinggi untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik.
Fenomena di Pantai Klayar dapat dipelajari secara ilmiah untuk nantinya dipakai sebagai peluang bagi pengembangan pembangkit listrik tenaga ombak. Sebab, prinsip pembangkit listrik bertenaga ombak serupa dengan fenomena memancarnya semburan air di antara batu celah tadi.
Apalagi jika di Pantai Klayar dibuat percontohan pembangkit listrik tenaga ombak berskala mini. Praktis, lengkap sudah pesona Pantai Klayar. Selain menawarkan keelokan alam, juga menampilkan wisata berwawasan teknologi.

0 komentar:

Posting Komentar