Kalau Anda sedang berada di Kabupaten
Pacitan, Jawa Timur, sekali waktu cobalah melaju ke Pantai Klayar. Pantai
dengan hamparan pasir putih itu memang berada lumayan terisolasi dari pusat
kota.
Maklum, akses menuju kawasan tersebut selain
berkelok dan berliku, jalannya juga masih sempit. Bahkan sebagian ruas jalannya
masih berupa batu, belum beraspal.
Berhati-hatilah kalau berpapasan dengan
sesama mobil. Tak semua ruas jalan bisa dipakai untuk menampung dua mobil yang
berpapasan, melaju berlawanan arah. Sulit memang untuk melebarkan jalan
tersebut karena topografi di kanankiri jalan cukup curam.
Lantaran kondisi medan yang kurang nyaman
inilah membuat Pantai Klayar yang berada di Kecamatan Donorojo, sekiktar 35 km
dari pusat kota Pacitan itu sepi pengunjung.
Ia tampak sedikit bergairah pada Sabtu,
Minggu, atau hari libur nasional. Hanya mereka yang bernyali yang berkunjung.
Selebihnya, panorama elok itu tak ada yang menikmatinya.
Pantai
Klayar
merupakan salah satu pantai yang terletak di kabupaten Pacitan (Jawa Timur),
tepatnya di kecamatan Donorojo. Pantai ini masih cukup asri karena belum
terlalu banyak yang berkunjung ke pantai ini. Pada musim lebaran kemarin (tahun
2010) pantai ini sudah lebih ramai dibandingkan dengan kunjungan saya tahun
2009. Di luar musim
lebaran pantai ini masih relatif sepi.
Di
pantai dengan pasir putih ini Anda dapat menikmati pemandangan yang cukup
menarik. Di sisi barat, Anda dapat naik ke atas bukit untuk melihat pemandangan
ke arah laut lepas atau pemandangan di sekitar pantai Klayar. Di sisi timur
Anda dapat naik ke batu karang. Di tempat ini terdapat semacam air mancur yang
berasal dari lubang batu karang yang terkena hempasan ombak pantai selatan.
Tipikal
pantai Klayar adalah pantai yang dapat dinikmati dari sisi pemandangan dan
suasananya, bukan tipikal pantai yang cocok untuk berenang. Kalau Anda senang
dengan dunia fotografi, pantai ini cocok untuk diabadikan dalam kamera.
Jarak
pantai Klayar dari Yogyakarta kurang lebih sekitar 110 km, dengan rute Jl.
Wonosari – Pathuk – Wonosari – Pracimantoro – Giritontro yang ditempuh dalam
waktu sekitar tiga jam. Mengingat pantai Klayar ini belum dilalui oleh angkutan
umum, maka untuk menuju lokasi ini Anda harus menggunakan kendaraan pribadi
seperti motor atau mobil. Dari jalan utama Pracimantoro – Pacitan, Anda bisa
belok ke kanan (ada papan petunjuk arahnya). Jarak dari situ ke pantai Klayar masih
kurang lebih 20 km. Beberapa bagian dari jalan menuju pantai Klayar banyak
jalan yang berlubang, jadi Anda mesti berhati-hati.
Diantara
beberapa pantai lain di Pacitan, menurut saya pantai Klayar merupakan pantai
yang paling menarik pemandangannya. Anda yang menyukai wisata pantai dijamin
tidak menyesal mengunjungi pantai ini

Pantai
Klayar, dilihat dari atas

Batu
karang di pantai Klayar sisi sebelah timur

Pasir
putih di pantai Klayar

Klayar adalah pantai eksotik dengan hamparan
pasir putih, batu karang mirip Sphinx, karang bolong, seruling laut dan air
mancur alami hingga setinggi 10 meter yang menjadikannya pantai dengan pesona
alam yang tiada duanya.
PANTAI KLAYAR - Dari Batu Karang Sphinx hingga Seruling Laut
Meskipun belum terkenal, Pantai Klayar adalah
sebuah pantai yang sangat indah dan eksotik. Se-eksotik apa sih? Well,
walau enggan mengakuinya, menurut Kami Pantai Klayar ini lebih eksotis daripada
Parangtritis, pantai paling terkenal di Jogja.
Klayar terletak kurang lebih 45 km sebelah
barat Pacitan dan dapat dicapai dengan sepeda motor ataupun mobil. Perjalanan
menuju ke sana adalah sebuah tantangan tersendiri yang akan memacu adrenalin
karena jalan yang sempit dan rusak di beberapa bagian, kelokan tajam serta rute
naik turun perbukitan. Ada beberapa ruas dengan tanjakan dan turunan cukup
ekstrim. Namun demikian, keindahan pemandangan bukit dan lembah hijau akan
menemani sepanjang perjalanan.
Pantai ini masih sangat sepi. Jika datang
bukan pada hari libur, Anda hanya akan menemukan beberapa nelayan yang sedang
memancing. Hamparan pasir putih membentang dengan ombak sejernih kristal
memecah di bibir pantai, diapit bukit karang di kanan dan kirinya. Anda bisa
naik ke bukit karang di sebelah kanan dan menikmati pemandangan landscape
Klayar yang indah dari sebuah gardu pandang.
Puas menikmati Klayar dari atas,
berjalan-jalan menyusuri pasirnya yang putih menjadi pilihan yang paling pas.
Berjalan ke arah timur, Anda akan bertemu dengan sebuah sungai kecil yang
mengalir membelah pantai untuk kemudian menyatu dengan air laut. Menyeberangi
sungai ini menjadi sensasi tersendiri yang mengasyikkan. Di beberapa titik
kedalamannya mencapai paha orang dewasa. Tidak jauh dari muara ini, sungai lain
yang lebih kecil namun tidak kalah cantik mengalir tenang membentuk muara yang
kedua. Dasarnya berpasir hitam dengan garis-garis pasir putih yang terbawa dari
pantai.
Seruling Laut, Batu Karang Sphinx, dan Karang Bolong
Di ujung timur Anda akan disapa oleh sebuah
laguna yang jelita. Diapit 2 gugusan batu karang, laguna ini terlihat indah
dengan gulungan ombak jernih yang menghantam dinding karang dan kemudian
memecah dan berputar di hamparan pasir putih. Laguna kecil ini memang mempesona
dan membuat betah berlama-lama duduk santai memandangnya. Ombak berkali-kali
menghempas batu karang dengan kuatnya dan menimbulkan efek air terjun di
dindingnya dengan buih-buih putih yang cantik.
Batu-batu karang menjulang tinggi di sebelah
timur laguna. Salah satunya kalau diperhatikan mirip dengan bentuk Sphinx. Kami
sempat memotretnya dan menunjukkannya kepada seorang teman yang berasal dari
Mesir. Dia pun mengakui kemiripan ini. Menjelajahi area karang di belakangnya,
terlihat beberapa lubang kecil berisi air yang nampaknya menjadi rumah bagi
kepiting-kepiting kecil. Nun jauh di sebelah kanan, nampak bukit karang dengan
terowongan alami di bawahnya.
Jangan kaget ketika di belakang Anda
tiba-tiba sebuah air mancur menyembur ke atas. Lagi-lagi sebuah fenomena alam
luar biasa. Ada sebuah celah di batu karang ini. Ketika ombak datang dengan
cukup deras, sebagian airnya masuk ke bawah batu dan menyembur ke atas seolah
sebuah air mancur raksasa yang bisa mencapai ketinggian hingga 10 meter. Air
mancur ini juga disertai dengan suara mirip siulan sehingga sering disebut
sebagai seruling laut.
Ingin berlama-lama menikmati keeksotisan
Klayar? Anda bisa mencoba spot favorit Kami. Naik ke pinggang batu karang
sphinx yang cukup lebar dan duduk di sana sambil menikmati gulungan ombak
laguna dengan efek air terjunnya di sebelah kanan, air mancur alami di sebelah
kiri, karang bolong nun jauh di sana, dan bentangan laut sejauh mata memandang.
Rebahkan tubuh dan tutuplah mata. Dengarkan laut bernyanyi untuk Anda dengan
deburan ombaknya, dan Anda pasti langsung jatuh cinta.
Melihat atraksi semburan air yang
dapat bersiul merdu.
Ketika penulis berada di sana pada Sabtu
(27/8), sepanjang hari hanya puluhan muda-mudi bercengkerama. Jumlah itu tentu
saja tidak sebanding dengan keindahan alam tersebut.
Mereka tampak bersuka ria, berfoto bersama
keindahan pantai yang memukau. Terbayar lunas perjalanan yang penuh tantangan
tadi. Beberapa ratus meter menjelang kawasan pantai, kita dibuat takjub.
Laut itu benar-benar biru bersih dengan
bersanding pasir putih. Tak ada sampah plastik, kaleng, dan kertas yang
tercecer. Berada di areal parkir, kita juga semakin terpesona.
Deburan ombak Samudra Hindia menambah
keunikan tersendiri. Di sebelah kanan (barat) menjulang tinggi batu karang yang
sangat gagah. Ia tetap kokoh berdiri kendati ombak besar terus mengikis
dinding-dindingnya.
Di puncak tebing, berdiri gazebo yang bisa
dipakai untuk memandang samudra luas. Udaranya bersih mengalir semilir mengusir
terik mentari. Jadi, kendati di siang hari panas matahari membakar, namun tak
terasa menyengat kulit lantaran tersapu oleh angin yang berhembus sepoisepoi di
antara nyiur melambai.
Atraksi Seruling
Itu belum seberapa. Tak jauh dari tempat
parkir mobil, sekitar 300 meter ke arah timur, Anda akan disuguhi atraksi yang
tiada duanya di dunia ini. Lagi-lagi batu karang yang solid, kompak, dan sangat
besar teronggok menjorok ke pantai.
Di balik batu itulah terdapat semburan air
yang memancar dari celah batu yang datar. Karena itu, Anda harus merangkak naik
untuk dapat melihat langsung atraksi pancaran air di antara celah karang yang
dapat bersiul merdu seperti bunyi seruling.
Tingginya semburan itu tergantung pada
seberapa besar hempasan ombaknya. Jika ombaknya kecil, pancaran airnya juga
rendah. Pancaran air itu berlangsung dalam interval sekitar 5 sampai 15 detik.
Begitu pula sebalikya, bila ombak yang
menghempas sangat kuat maka semburan air yang memancar ke atas itu bisa
mencapai 5 meter. Saking kencangnya pancaran itu, semburan itu menyisakan uap
air.
Bahkan kadang- kadang semburan itu dibarengi
dengan bunyi mirip seruling. “Dulu, ketika lubang batu tempat memancarnya air
ke atas itu masih kecil, setiap semburan itu kerap mengeluarkan bunyi laksana
seruling.
Kini, lubang itu semakin membesar sehingga
hanya pada saat-saat tertentu saja yang mengeluarkan bunyi,” ujar Fauzi, SP
pemandu lokal yang juga staf Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan.
Menurut Dr Subandono Diposaptono, ahli teknik
pantai yang juga Direktur Pesisir dan Lautan, Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP), bunyi seruling itu sebenarnya berasal dari tekanan ombak yang
menghempas di bawah celah batu karang.
Antara celah batu pada bagian bawah dan
permukaan air laut terdapat ruang udara. Ketika ombak tinggi menerjang, praktis
celah tersebut mendapat tekanan dari bawah. Pada saat bersamaan air yang
berasal dari ombak yang datang tadi dipancarkan ke atas.
Pada saat itulah bunyi siulan terdengar.
“Jadi, prinsipnya seperti kalau kita meniup seruling,” ujarnya. Lalu apa yang
bisa kita petik dari fenomena alam ini? Subandono menjelaskan, hal itu
menunjukkan kalau gelombang di Pantai Klayar memiliki potensi tinggi untuk
menggerakkan turbin pembangkit listrik.
Fenomena di Pantai Klayar dapat dipelajari
secara ilmiah untuk nantinya dipakai sebagai peluang bagi pengembangan
pembangkit listrik tenaga ombak. Sebab, prinsip pembangkit listrik bertenaga
ombak serupa dengan fenomena memancarnya semburan air di antara batu celah
tadi.
Apalagi jika di Pantai Klayar dibuat
percontohan pembangkit listrik tenaga ombak berskala mini. Praktis, lengkap
sudah pesona Pantai Klayar. Selain menawarkan keelokan alam, juga menampilkan
wisata berwawasan teknologi.
0 komentar:
Posting Komentar