Selasa, 27 September 2011

Tiki-Taka

Spanyol berhasil menjuarai Piala Eropa 2008 sekaligus Piala Dunia 2010 dengan mengusung cara bermain yang disebut Tiki-taka. Gaya permainan yang tak jauh berbeda dengan Total Football yang dianut Belanda di era 1970-an. Jika Belanda gagal menjuarai Piala Dunia, Spanyol justru sukses. Ya, boleh dibilang, Tiki-taka telah menyempurnakan Total Football. Tapi, apa sebenarnya tiki-taka itu?
Dalam buku The Linguistics of Football, istilah tiki-taka muncul saat Andres Montes, komentator dan wartawan televisi La Sexta mengucapkan “Estamos tocando tiki taka tiki taka,” yang berarti “Kami bermain tiki taka tiki taka.” Saat mengomentari laga Spanyol kontra Tunisia di Piala Dunia 2006.
Clackers alias Tiki-Taka
Sebutan tiki-taka sendiri ada yang mengaitkan dengan mainan yang dalam bahasa Inggris disebut Clackers. Mainan yang terdiri dari dua bola kecil yang beradu dan menghasilkan bunyi “tik-tak”.
Di jagat sepak bola, tiki-taka merupakan sebuah gaya bermain yang mengandalkan umpan pendek, pergerakan pemain, mengalirkan bola di semua area dan menguasai bola sebanyak mungkin. Gaya tiki-taka banyak yang mengaitkan dengan Johan Cruyff. Legenda Belanda ini dikatakan sebagai pioneir saat memakai gaya ini kala menjadi pelatih Barcelona.

Tak disangkal, tika-tika memiliki esensi yang sama dengan total fooball: “Pemain bertahan dan penyerang memiliki porsi yang sama.” Karenanya, tak ada lagi transisi dari saat menyerang atau sebaliknya.
Berikut beberapa hal dalam gaya tiki-taka yang saat ini bisa dilihat di Barcelona atau timnas Spanyol.
Cara bermain
  • Bola kebanyakan ada di atas tanah.
  • Triangular dan circular passing.
  • Umpan kebanyakan pendek-pendek.
  • Bola mengalir ke semua arah.
  • Pemain jarang menggiring bola.
  • Pemain melakukan pergerakan (short moves) secara konstan.
  • Umpan selalu mengarah ke kaki.
Possession
  • Menguasai bola secara individual dan tim
  • Menguasai bola lebih penting ketimbang mencetak gol.
  • Passing bola dengan cara yang sama di sepertiga pertama, kedua, dan ketiga lapangan.
  • Mengubah arah permainan secara konstan.
  • Sabar, yakin, dan akurat dalam mengumpan.
Repossession
  • Konsep menyerang tiki-tkika berbeda.
  • Kemampuan menguasai bola dan mengalirkannya di sepertiga terakhir lapangan adalah sasaran utama.
  • Jika pada suatu titik bola ada di dekat gawang lawan dan ada ruang untuk mengirimnya ke jala, gol pun tercipta.
  • 99 persen bola yang menuju depan berawal dari belakang.
  • Tim menyerang dari belakang dan bertahan sejak dari depan.
Defending
  • Menguasai bola adalah cara bertahan. (Bayangkan, bagaimana lawan bisa mencetak gol jika mereka tak mengusai bola).
  • Dalam transisi dari kehilangan bola ke kembali merebut bola, pressing cepat dilakukan. Bukan menghentikan lawan mencetak gol, tapi merebut kembali penguasaan bola.
  • Tak diperlukan perubahan dari bertahan-menyerang, juga sebaliknya.
  • Bertahan dengan mengusai bola, menyerang juga dengan menguasai bola.
  • Konsepnya adalah possession dan repossession, bukan atacking dan defending.
Strategi
  • Menguasai bola setiap saat.
  • Merebut penguasaan bola secepat mungkin.
  • Bertahan dari depan.
  • Menyerang dari belakang.
“You pressure, you want possession, you want to attack. Some teams can’t or don’t pass the ball. What are you playing for? What’s the point? That’s not football. Combine, pass, play.” - Xavi Hernandez

0 komentar:

Posting Komentar